Kamis, 28 Maret 2013

Handuk




Handuk adalah kain lembut yang hampir tidak pernah ketinggalan dalam setiap aktifitas mandi. Hampir semua orang di seluruh dunia mengetahui fungsi handuk dan menggunakannya setiap hari saat selesai mandi, tapi, tidak semua orang tahu awal mula diciptakannya handuk.
 

Sampai abad ke 19 sebenarnya handuk belumlah populer. Pada masa itu kebanyakan orang mengeringkan badan dengan berjemur, berangin-angin, ataupun dilap dengan kain biasa atau pakaian. Bahkan pada saat itu sebagian besar orang Eropa masih jarang yang mandi sehingga tidak membutuhkan handuk. Namun demikian, hanya orang-orang kaya yang bisa mandi setiap hari, dan mereka menggunakan semacam kain seperti handuk untuk mengeringkan badan. Kain ini sangat mahal harganya, dan oleh karenanya dikategorikan sebagai barang mewah.

Tahun 1841 orang Prancis mulai membuat handuk dengan mesin dari kain sutra. Tahun 1851 Samuel Holt untuk pertama kalinya membuat handuk dari Cotton, dan dipamerkan di Crystal Palace-London. Ketika berkunjung ke pameran ini, Ratu Victoria sangat terkesan dan beliau menganugrahkan medali emas bagi Samuel Holt, dan bahkan memesan 6 lusin handuk untuk istana. Segera setelah itu, handuk menjadi barang kebutuhan rumahtangga yang umum, karena harganya mulai murah dan mudah digunakan. Tahun 1863 Samuel Holt berimigrasi ke Amerika Serikat dan mendirikan pabrik handuk di Peterson New Jersey. Tidak lama kemudian handuk dikenal dan menyebar keseluruh dataran Amerika. Sampai beberapa tahun warna handuk masih tetap putih polos karena kamar mandi saat itu pada umumnya juga berwarna putih.

Pada tahun 1925 handuk berwarna mulai dipasarkan. Orang-orang kaya dan terkenal kurang menyukai bahwa handuk yang mereka pakai sama dengan yang dipakai oleh orang kebanyakan. Oleh karena itu, mereka mulai memesan khusus handuk dengan monogram atau logo pribadi mereka. Milton Weigler dari New York kemudian mulai memproduksi handuk dengan monogram atau logo khusus sesuai permintaan, dan segera saja hal ini menyebar keseluruh dunia. Tahun 1970 raja Saudi Arabia King Khalid membayar 100 dolar per lembar untuk handuk produksi Weigler dengan print logo kerajaannya. Hingga saat ini, meskipun harga handuk bisa dikatakan murah, namun masih sering digunakan oleh berbagai perusahaan sebagai sarana promosi yang cukup efektif dengan memberi corak, gambar, ataupun logo perusahaan pada handuk. Bahkan saat ini setiap orang termasuk anda, bisa memilih atau memesan handuk dengan berbagai warna dan gambar sesuai keinginan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar